Temanggung – Dalam kuliah umum akhir semester Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Temanggung bertajuk “Penguatan Kapasitas Dosen dan Mahasiswa Menuju Digitalisasi Perguruan Tinggi NU”, Staf Khusus Menteri Agama RI (Stafsus Menag) Bidang Media dan Komunikasi Publik H. Wibowo Prasetyo menyampaikan bahwa perkembangan teknologi saat ini sudah sampai pada tahap artificial intelligence atau kecerdasan buatan yang sudah masuk ke dalam pendidikan tinggi. Hal itu diungkapkan di lantai 3 INISNU Temanggung pada Senin (18/12/2023).
“Perkembangan AI ChatGPT sangat luar biasa. Jangan sampai kita menjadikan ChatGPT sebagai sumber belajar utama dan kehilangan genuinitas keilmuan. Jangan pasrahkan semuanya pada robot. Proses dan tahapan belajar harus dilalui. Jangan pasrah dan menyerahkan kepada robot,” kata dia.
Pihaknya juga mencontohkan, bahwa perkembangan ChatGPT bisa memudahkan pekerjaan. “Jika kita berlangganan ChatGPT yang premium, kita bisa melihat sebuah konsep dengan referensinya. Memang kalau yang biasa, kita hanya bisa melihat deskripsi tanpa disebutkan sumbernya. Padahal kalau mengutip tanpa mencantumkan sumber itu namanya plagiasi,” kata dia.
Meski demikian, Wibowo menegaskan bahwa semua sivitas akademika INISNU Temanggung tidak bergantung pada ChatGPT. “Kita bisa termudahkan dengan ChatGPT, namun jangan terlalu bergantung dengannya, karena kita akan kehilangan orisionalitas keilmuan dan genuinitas keilmuan,” beber dia.
Dalam kesempatan itu, pihaknya berharap agar semua pimpinan di INISNU menjadi pelopor menjadi digital leadership. “Maksud digital leadership di sini adalah sosok pimpinan yang familar dengan digitalisasi dari sisi administrasi dan pembelajaran.
Semua paperles bukan berbasis kertas, dan juga akan menghemat biaya,” lanjutnya.
Pihaknya berharap bahwa INISNU agar adaptif dan responsif terhadap perkembangan digitalisasi. Pihaknya juga mengatakan bahwa penyediaan internet di kampus menjadi wahana untuk mengakses dunia luar dan tidak sekadar untuk bermedia sosial.
Hadir Ketua Dewan Pengurus BPP INISNU H. Nur Makhsun dan jajarannya, Rektor INISNU Dr. H. Muh. Baehaqi, Wakil Rektor I Hamidulloh Ibda, Wakil Rektor II Khamim Saifuddin, Wakil Rektor III Moh. Syafi’, para Dekan, Kaprodi, dosen dan mahasiswa.
Dalam sambutannya, Rektor INISNU Dr. H. Muh. Baehaqi mengatakan bahwa perguruan tinggi NU hukumnya wajib merespon digitalisasi perguruan tinggi NU.
“Kurang lebih sebulan yang lalu semua PTNU diundang oleh LPTNU di Jakarta untuk merespon zaman digital dengan cepat baik dosen dan mahasiswa. Kita semua adalah ibnu zaman atau anak zaman yang harus bisa merespon era digitalisasi. Harapannya semua dosen dan mahasiswa bisa menimba ilmu dari Mas Wibowo Prasetyo khusus tentang digitalisasi perguruan tinggi Nahdlatul Ulama,” kata Rektor. (*)