Kegiatan yang diselenggarakan oleh KKGMI Kabupaten Banjarnegara di Central Convention Hotel pada 5 November 2022, dihadiri oleh Kepala Kemenag, Kasi Penma, Pokjawas, KKM, KKGMI Banjarnegara dan peserta.
Kaldah, M.Pd.I., Ketua KKGMI mengungkapkan kegiatan ini adalah tonggak sejarah bagi KKGMI Banjarnegara, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menyongsong pendidikan abad 21 bagi guru madrasah ibtidaiyah di Banjarnegara.
Karyono, M.Pd.I., Kasi Penma Kemenag, mengucapkan terimakasih, KKG menyelenggarakan kegiatan yang berkualitas, “Kita patut bersyukur satu pokja dapat biaya dari World Bank, KKG ini merupakan wadah untuk meningkatkan kompetensi guru. Menunjang keprofesionalan guru, harus meningkatkan komoetemsi berkelanjutan sesuai dengan zaman, bidang, teknologi dan seni.” Bebernya
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Banjarnegara, Karsono, S.Pd.I, MM., menyampaikan apresiasi dan pentingnya kegiatan PKB. “Selamat kepada KKG Kabupaten Banjarnegara yang telah menginisiasi kegiatan workshop ini. Apabila ada KKM, KKG, Pokjawas yang kreatif menjadi indikator kemajuan Madrasah di Kabupaten Banjarnegara. Selain itu, begitu pentingnya kelangsungan kegiatan ini bagi pengurus, bapak ibu guru Madrasah diharapkan mengikuti kegiatan ini sebaik-baiknya. Selanjutnya Kemenag Banjarnegara senantiasa memperbaiki kinerjanya dengan meningkatkan kualitas pelayanan. Hal ini juga harus dilaksankan oleh Madrasah, baik oleh kepala, guru, maupun tenaga kependidikan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna”. Pungkasanya dilanjutkan membuka acara itu.
Workshop Pembelajaran Sains (Model dan Metode Pembelajaran Sains, Kerja Ilmiah dan Keterampilan Proses Sains dan Penilaian) tersebut menghadirkan Dosen INISNU Temanggung, Andrian Gandi Wijanarko sebagai fasilitator. Terdapat 200 guru perwakilan dari Madrasah Ibtidaiyah di Kabupaten Banjarnegara mengikuti workshop yang di moderator oleh Sugeng Priyanto, M.Pd.I itu.
Peserta bimbingan teknis diharapkan memiliki pemahaman yang baik tentang implementasi Kurikulum Merdeka, sehingga nantinya dapat membantu mengoptimalkan komunitas belajar di daerah masing-masing dalam menguatkan pelaksanaan Kurikulum Merdeka.
Dalam kesempatan itu, Andrian Gandi W menyampaikan pentingnya paradigma pembelajaran. “Kurikulum merdeka bukan hanya sekadar penguatan mutu, namun memiliki relevansi pendidikan yang berpusat pada perkembangan peserta didik. Peningkatan kualitas pembelajaran dan relevansi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dengan gaya belajar siswa dan lingkungan perlu diperkuat dalam pembelajaran baik di dalam maupun luar kelas.” Ungkap Dekan FTK INISNU Temanggung itu.
Pihaknya menambahkan, dalam pembelajaran sains juga diperlukan integrasi Model dan Metode Pembelajaran Sains, Kerja Ilmiah dan Keterampilan Proses Sains dan Penilaian. “Pembelajaran berdiferesiasi memberikan keleluasaan pada siswa untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar siswa. Hal ini sebenarnya juga sudah dilaksanakan setiap guru dalam pembelajaran, namun belum diintegrasikan dalam satu kegiatan pembelajaran.” beber Fasilitator Provinsi Bidang Sains MI itu.
“Untuk mewujudkannya bapak ibu guru dapat melakukan beberapa tahapan, pertama, menganalisis diagnostic kognitif dan non kognitif siswa dilanjutkan mengelompokan siswa berdasarkan hasil analisis diagnostic tersebut. Kedua, memetakan sumber belajar, siswa yang memiliki gaya belajar auditori diberikan fasilitasi sumber belajar auditori, visual dengan gambar, infografis dan lainnya, sedangkan kinestetik dapat berupa aktivitas belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh. Ketiga, proses dan produk pembelajaran siswa juga dengan gaya belajar ataupun analisis diagnostic kognitif siswa. Pada saat siswa melakukan prosesnya guru dapat melakukan penilaian formatif dilanjutkan sumatif, ataupun diagnostic lanjutan di akhir kegiatan pembelajaran.”pungkasnya