
Boyolali, stainutmg.ac.id – Mahasiswi Prodi PAI STAINU Temanggung, Jazimatul Farihah, berhasil menyabet Juara III cabang Maqalah Alquran Putri dalam Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Umum XXVII tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2017, Kamis (21/12/2017).
Kegiatan yang dimulai Senin (18 /12 2017) dan berakhir Kamis (21/12/2017) ini digelar di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah. Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) Umum XXVII tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 ini dihelat oleh Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Provinsi Jawa Tengah bertajuk "Dengan MTQ Umum XXVII / 2017, Kita Tingkatkan Kecintaan, Pemahaman dan Pengamalan Isi Kandungan Al Qur’an serta Kesiapan Kafilah Jawa Tengah Menuju Sukses Prestasi dan dalam MTQ Nasional XVIII / 2018 di Medan".
Perlombaan yang diinisiasi LPTQ Jateng / Kemenag Propvinsi Jawa Tengah ini dalam pembukaannya dihadiri Heru Sudjatmoko Wakil Gurbernur Jateng, Farkhani, M. Ag Kepala Kemenag Provinsi Jawa tengah, Muh Zein ADF DPRD Prov. Jateng Komisi E Bidang Kesra,DR. Ahmad Daroji, M. Si Kepala MUI Jawa Tengah ), H. Haryanto, SH. M. Si. MM Bupati Pati, Kepala Kemenag Kabupaten dan kota Se Jawa Tengah,Panitia dan Peserta MTQ XVII / 2017, serta tamu dan undangan sekitar empat ratus orang.
Jumlah peserta dan pedamping yang hadir adalah lima ratus enam puluh orang dengan rincian pertama, 350 peserta dari perwakilan 35 Kota/Kab se Jateng dengan masing-masing mengirimkan perwakilan 10 orang. Kedua, perwakilan dari Kantor Kemenag Kota/Kab se Jateng masing-masing mengirimkan 2 orang perwakilan. Ketiga, pendamping peserta dari masing-masing Kab/Kota mengirimkan perwakilan 4 orang.
Dalam kesempatan itu, Farihah yang juga mahasiswi semester tujuh Prodi PAI STAINU Temanggung berhasil membawa nama harum Temanggung. Dalam perlombaan itu, Farihah membawakan surat Annisa yang kebetulan bertepatan dengan peringatan Hari Ibu Nasional, besuk 22 Desember 2017.
"Alasan saya memilih judul perempuan sebagai kepala keluarga dalam Alquran surah Annisa 34 karena selama ini konsep arrijalu qouma alannisa sering dijadikan seorang laki-laki dan masyarakat pada ukumnya untuk menggugat perempuan bahwa mereka dianggap sebagai kaum yang lemah dan tidak memiliki konsep kesetaraan untuk memenuhi kebutuhan perekonomian," ujar dia.
Padahal, lanjut dia, kita tahu bahwa dalam kehidupan era sekarang lebih banyak seorang istri yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Melalui perlombaan itu, STAINU Temanggung berharap kepada mahasiswa dan mahasiswi untuk terus meningkatkan prestasinya sesuai bidang masing-masing. Sebab, belum lama ini mahasiswi semester I Prodi PAI juga menyabet Juara I Pra Peparprov Jateng 2017. (Hi).