Temanggung,inisnu.ac.id. – Pada rangkaian kunjungan kerja Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof Muhadjir Effendy dan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, mahasiswa Institut Islam Nahdatul Ulama (Inisnu) Temanggung dan Akademi Keperawatan (Akper) Al-Kautasar Temanggung dikukuhkan sebagai Kader Penggerak Pencegahan Perkawinan Anak dan Penurunan Stunting, Selasa (8/11/2022). Hal itu terungkap dalam Pengukuhan Kader dan Penandatanganan Komitmen Kampus Penggerak Pencegahan Perkawinan Anak dan Penurunan Stunting oleh Rektor INISNU, Direktur AKPER Al-Kautsar bersama Menko PMK, Kepala BKKN, Kepala Kanwil Kemenag Jateng dan Bupati Temanggung.INISNU dan AKPER Al-Kautsar telah memiliki beberapa program untuk mendukung pencegahan perkawinan anak dan penurunan stunting, antara lain Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) dan Pembekalan kepada mahasiswa sebagai penggerak stop perkawinan anak dalam Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN). Agenda Menko PMK selama kunjungan kerja di Kabupaten Temanggung adalah melakukan dialog dengan Calon Pengantin, Pengantin Anak dan Tokoh Masyarakat, dialog dengan 150 remaja yang mengikuti Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS), menyampaikan arahan sekaligus dialog dengan 10 pasang pengantin peserta pelatihan kerja, penanaman pohon secara simbolis bersama Kepala BKKBN dari 30 ribu pohon yang akan ditanam, menyaksikan penandatanganan komitmen Kampus penggerak Cegah Kawin Anak antara Rektor Inisnu dan Direktur Akper Al-Kautsar dan Pengukuhan 180 Mahasiswa Penggerak Cegah Kawin Anak. Rangkaian kegiatan ini juga merupakan bentuk aksi nyata implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental berdasarkan nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, civitas pendidikan, penyelenggara negara, media, dan dunia usaha.Dalam kesempatan itu, Menko PMK dan Kepala BKKN didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Jawa Tengah Musta’in Ahmad, Bupati Temanggung H. Muhammad Al Khadziq, Ketua BPP INISNU Nur Makhsun, Rektor INISNU Muh. Baehaqi, Direktur AKPER Al-Kautsar Tri Suraning Wulandari, melakukan penanaman pohon secara simbolis di depan kampus INISNU. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan spanduk bertuliskan stop perwakinan anak secara bergantian dan dilanjutkan dengan dialog.Dalam kesempatan itu, Rektor INISNU Muh. Baehaqi mengapresiasi kehadiran Menko PMK dan Kepala BKKN beserta rombongan. Ia berharap kegiatan itu menjadi awal untuk berkomitmen dalam mencegah perkawinan anak dan penurunan stunting.Sementara itu, Menko PMK Prof Muhadjir Effendy mengatakan harapan terhadap AKPER Al-Kautsar untuk segera membuka Prodi S1 dan Profesi Ners. “Semoga dari INISNU juga lahir tokoh-tokoh besar tidak hanya di bidang politik, pejabat, namun juga orang yang bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa,” harapnya.Prof Muhadjir juga memberikan pesan bahwa apa yang terjadi hari ini adalah mimpi bapak, mbah, dan buyut kita. “Kalau di sini ada INISNU Temanggung, berarti dulu ada mimpi-mimpi para ulama. Nah, tugas dari mahasiswa-mahasiswa ini adalah membangun mimpi hari ini untuk esuk dan masa depan,” jelasnya.Pihaknya merespon sambutan Rektor INISNU yang intinya mahasiswa harus punya mimpi besar. “Tidak ada undang-undang yang melarang orang bermimpi besar. Kalau kita bermimpi besar, insyaallah hasilnya juga akan besar. Tapi kalau mimpinya saja sudah kecil, maka hasilnya juga kecil,” tegasnya.Maka kepada mahasiswa, pihaknya berpesan agar ketika kuliah jangan cepat-cepat kawin. “Kalau kuliah jangan bermimpi cepat kawin. Ya jangan bermimpi pendek seperti itu. Setelah S1 nanti S2. Setelah lulus S2 ya lanjut S3. Insyaallah kalau mimpinya besar nanti hasilnya juga akan besar,” bebernya di hadapan ratusan mahasiswa. Hal itu selaras dengan program yang sudah dijadikan komitmen bersama untuk INISNU dan AKPER sebagai kampus yang menjadi pioner dalam pencegahan perkawinan anak dan penurunan stunting. (Ibda).