Temanggung, stainutmg.ac.id – Adalah Alfi Munawaroh mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Jurusan Tarbiyah STAINU Temanggung berhasil menyusun skripsi dalam waktu singkat. Ia mendapat asese dosen pembimbing atas pengajuan skripsi pada Senin (30/12/2019).
Standar pengerjaan skripsi yang dilakukan oleh seorang mahasiswa setidaknya membutuhkan waktu dalam hitungan bulan. Namun berbeda dengan Alfi Munawaroh yang mampu mengerjakan skripsi hanya dalam 20 hari.
Hal ini tentu menjadi perbincangan yang ramai di kalangan mahasiswa maupun dosen. “Saya tidak menyangka sebelumnya. Penelitian lapangan ke SMAN 1 Temanggung dulu menjadi rencana untuk pembuatan skripsi guna penyelesaian tugas strata 1 saya. Saya rasa akan mengerjakannya dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Namun semua itu gagal,” ungkap Alfi ketika diwawancara.
“Bulan Desember awal saya sudah mengerjakan bab 1-3, namun setelah berkonsultasi dengan dosen ternyata bulan ini sudah mepet liburan akhir semester, jadi tidak ada kesempatan untuk melakukan penelitian. Dosen sempat kecewa dengan hal ini, namun beliau terus menyemangati agar terus berusaha. Dan pada akhirnya saya ganti judul dengan pembahasan yang menitikberatkan pada sebuah buku Teacherpreneurship karya Hamidulloh Ibda yang juga menjadi dosen STAINU Temanggung,” imbuhnya.
Alfi mengatakan bahwa selama penyelesaian skripsi tersebut, dosen pembimbing juga merasa ragu bahwa ia akan mampu atau tidak mengerjakan skripsi dalam waktu sesingkat ini.
Menurutnya, rasa ragu dari berbagai pihaklah yang membuat ia semanggat untuk membuktikan bahwa ia mampu.
“Dua hari berturut-turut saya diminta bimbingan bab 1 dan 2, kemudian dengan janji tiga hari saya harus menyelesaikan bab 5. Itu sangat melelahkan memang, setiap hari saya harus berada di depan laptop, namun terbayar hari ini, 30 Desember 2019 saya mendapatkan asese dari dosen pembimbing,” kata Alfi.
Buku Teacherpreneurship (konsep dan aplikasi) yang diteliti Alfi itu merupakan karya Hamidulloh Ibda. Dalam buku terbitan Pilar Nusantara tahun 2018 itu, pada BAB I mengkaji tentang “Konsep Dasar Teacherprenuership”. Kemudian pada Bab II tentang “Model Manajemen Teacherprenuership dalam Pendidikan” dan Bab III tentang “Tantangan dan Peluang Teacherpreneurship di Era Milenial” dan BAB IV tentang “Praktik Teacherpreneurship”.
Dari keunikan buku yang sudah dicetak kedua kali itu, Alfi mengangkat skripsi berjudul “Konsep Pendidikan Kemandirian Perspektif Pendidikan Islam: Telaah Kritis Buku Teacherpreneurship Karya Hamidulloh Ibda tahun 2018”.
Selanjutnya, kata dia, saya akan mengerjakan revisi dan insyaallah akan mengikuti sidang munaqosah pada tanggal 12 Januari 2020 mendatang. “Skripsi bukan suatu hal yang harus ditakuti. Melainkan sesuatu yang harus ditaklukkan. Tidak ada yang sulit, hanya saja kita yang sering malas untuk memulai,” tutur Wahyu, teman Alfi yang mengalami hal serupa. (Nj/lpmgrip).