Temanggung, lp2m.inisnu.ac.id – Dalam rangka memperkuat kapasitas metodologi penelitian dosen INISNU Temanggung, dan melaksanakan program kerja, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) INISNU Temanggung mengadakan acara Workshop Penguatan Metodologi Penelitian Bagi Dosen INISNU Temanggung. Acara tersebut dilaksanakan pada Senin dan Selasa, 30-31 Mei 2022 yang bertempat di Rumah Makan Lukito Kranggan dan Lumbung Coffe n Bistro Kandangan. Acara tersebut dihadiri oleh dosen INISNU Temanggung, turut hadir pula Narasumber utama, Dr. Ahmad Sihabul Millah, M.A. yang juga merupakan Rektor IIQ Yogyakarta, Kepala LP2M Asih Puji Hastuti S.Sos.I., M.A., Wakil Rektor III Muh Syafi’ S.Th.I., M.Hum, Wakil Rektor II Khamim Saifuddin, M.Pd. serta Wakil Rektor I Hamidulloh Ibda, M.Pd., Kepala Desa Kembangsari Mujiyanto, serta Sesepuh Desa, Jumal Mahadi.
Dalam sambutannya, kepala LP2M menuturkan ”Kegiatan Workshop Penguatan Metodologi Penelitian ini secara garis besar bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penelitian para dosen. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan para dosen akan memiliki kepekaan sosial dalam menangkap isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat. Selain itu diharapkan para dosen dapat merancang desain penelitian kualitatif sekaligus mampu memilih metode yang tepat. “ ujarnya.
Kepala Kelurahan Kembangsari menjelaskan tentang bagaimana kondisi masyarakat di Kelurahan Kembangsari. Mulai dari mata pencaharian, adat-adat dan budaya, sampai pada bagaimana kehidupan sosial masyarakat disana, beliau sangat antusiase menyambut dosen-dosen INISNU Temanggung.
Bapak Jumal Mahadi sebagai kepala adat disana menjelaskan tentang sejarah kelurahan kembangsari yang melahirkan budaya-budaya dan juga adat yang sampai saat ini masih dilakukan masyarakat kembangsari. “Banyak leluhur-leluhur yang punya latar belakang budayawan disana, sehingga melahirkan keturunan-keturunan yang juga menjunjung tinggi budayawan. Mulai dari ziarah di malam ahad dan jumat kliwon, menyembelih ratusan kambing, dan adat-adat yang lain. Prosesi adat dimulai H-1, termasuk tahlilan, pengiringan pusaka dibawa ke masjid, lalu dihari berikitnya pusaka tersebut digunakan untuk menyembelih hewan dan juga dimasak disana, tidak boleh mengambil bahan dari luar, harus mengambil bahan2 dari sekitar lokasi. Jika masyarakat sekitar mau minta daging, harus dalam keadaan matang, tidak diperbolehkan keadaan mentah.” ujarnya.
Pada hari pertama, kegiatan tersebut ditempatkan di RM. Lukito Kranggan dan diisi materi-materi tentang metodologi penelitian yang berisikan Landasan Ontologis, Epistimologis, dan Metodologis, Merancang Desain Penelitian Kualitatif, serta Pengumpulan, Manajemen, dan Analisis Data.
Hari kedua, bertempat di Lumbung Coffe n Bistro Kandangan, para peserta workshop terjun ke lapangan sekaligus praktik obsevasi, penggalian data, serta menulis laporan praktik lapangan.
Acara berlangsung penuh semangat dan gembira karena seluruh peserta sangat antusias mengikuti acara tersebut. Acara ditutup dengan pembagian doorprize dan foto bersama. (mfa89)